Umrah Backpaker, Untung atau Buntung?
Edsus Lebaran 2024:

Umrah Backpaker, Untung atau Buntung?

Umrah secara mandiri memberi kebebasan bagi jemaah untuk mengatur waktu dan kegiatan lebih leluasa. Akomodasi, transportasi, dan makan disesuaikan dengan bajet. Asosiasi pelaku usaha biro perjalanan mengingatkan umrah backpacker berisiko.

Ady Thea DA
Bacaan 7 Menit

Tiket pesawat untuk pergi dan pulang menurut Dedi paling penting untuk diamankan lebih dulu. Kemudian persiapan lainnya untuk umrah bisa menyusul. Setelah mengantongi tiket pesawat, Dedi membayar biaya perizinan dan akomodasi lain yang diperlukan ketika sampai di Arab Saudi melalui koordinator yang posisinya seperti biro perjalanan.

Ternyata jemaah yang ikut rombongan cukup banyak mencapai 150 orang. Titik kumpul di Malaysia, kemudian berngkat menggunakan pesawat menuju Jeddah dengan lebih dulu transit di Sri Lanka. Walau ribet gonta-ganti pesawat ketika transit, tapi hal itu memberikan pengalaman yang seru.

Sesampainya di Arab Saudi Dedi dan rombongan mulai melakukan ritual umrah dengan didampingi pembimbing. Untuk 1 pembimbing umrah menangani 40 jemaah. Menurut Dedi jemaah umroh yang menggunakan biro perjalanan biasanya 1 pembimbing untuk melayani 10 orang jemaah.

Hal itu yang ikut membuat biaya umrah via biro perjalanan lebih mahal ketimbang ala backpacker. Dari pengalamannya itu, Dedi menilai umrah ala backpacker lebih cocok untuk jemaah yang berusia muda. Sebab pesawat yang ditumpangi biasanya harus transit sehingga jemaah harus turun dan naik pesawat.

“Kalau untuk orang tua berangkat umrah seperti itu pasti sangat melelahkan. Lebih cocok untuk jemaah usia muda,” imbuhnya.

Berisiko

Sekjen Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), H. M. Faried Aljawi, mengatakan pemerintah dan pelaku usaha di Indonesia tidak bisa mencegah kebijakan yang diterbitkan pemerintah Arab Saudi terkait kebijakan umrah. Termasuk kebijakan yang membolehkan visa turis untuk melakukan kegiatan umrah.

Kebijakan itu seiring dengan kemajuan teknologi dan asosiasi telah melakukan sosialisasi mengenai dampaknya. Apalagi visa yang diterbitkan pemerintah Arab Saudi jenisnya beragam seperti umrah, haji, ziarah dan lainnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait