Umrah Backpaker, Untung atau Buntung?
Edsus Lebaran 2024:

Umrah Backpaker, Untung atau Buntung?

Umrah secara mandiri memberi kebebasan bagi jemaah untuk mengatur waktu dan kegiatan lebih leluasa. Akomodasi, transportasi, dan makan disesuaikan dengan bajet. Asosiasi pelaku usaha biro perjalanan mengingatkan umrah backpacker berisiko.

Ady Thea DA
Bacaan 7 Menit

“Makanya saya cari informasi tentang umrah mandiri dari Malaysia karena di Indonesia umrah mandiri sangat tidak populer,” katanya dikonfirmasi, Rabu (13/3/2024) lalu.

Secara umum beda umrah menggunakan jasa biro perjalanan dan mandiri yakni perusahaan travel mengurus semua keperluan jemaah selama umrah dari berangkat sampai pulang. Sementara umrah mandiri hampir semua keperluan diurus sendiri. Badrus mengatakan yang sulit diurus sendiri jemaah umrah antara lain visa sehingga urusan itu diserahkan ke pihak biro perjalanan umrah. Sisanya seperti tiket pesawat, penginapan, transportasi lokal di tujuan, makan, serta perizinan lainnya diurus sendiri.

“Prosedur umrah mandiri sebenarnya sama seperti kita melancong ke negara lain yakni punya tiket pesawat untuk pulang dan pergi, hotel, mengurus visa, baru berangkat,” ujar pria yang saat ini menempuh pendidikan Magister Hukum Kesehatan itu.

Selama 10 hari umrah mandiri yang dilakukan Badrus sendirian tahun 2017 total biaya yang dihabiskan hanya Rp7 juta. Berbeda jauh dengan paket umrah yang ditawarkan biro perjalanan kala itu yang rata-rata 20 jutaan dan paling murah seingat Badrus di angka Rp16 juta yang ditawarkan First Travel. Biaya yang terjangkau itu membuat Badrus terpincut umrah secara mandiri.

Umrah mandiri memberi kebebasan bagi pelakunya untuk mengatur bajet sesuai kebutuhan dan anggaran. Termasuk kegiatan yang dilakukan selama umrah. Bahkan biaya Rp7 juta kala itu sudah termasuk buah tangan yang di bawa Badrus pulang ke kampung halaman. Tapi Badrus mengakui umrah mandiri tak melulu untung, ada ruginya juga walau tak banyak.

Yakni meluangkan waktu dan tenaga ekstra karena hampir semua kebutuhan diurus sendiri. Begitu juga faktor kenyamanan, di mana biro perjalanan biasanya menyediakan fasilitas dan layanan yang mengutamakan kenyamanan bagi jemaah. Wisata religi yang dilakukannya itu memberikan pengalaman berharga dan membuat Badrus makin percaya diri untuk umrah mandiri.

Umrah kedua dilakukannya tahun 2019 dengan berbekal pengalaman umrah mandiri sebelumnya. Kali ini Badrus melakukan city tour di Mekkah dan Madinah serta sempat mengunjungi masjid Quba -Masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW.- Pada umrah mandiri yang kedua itu Badrus mengajak adik, nenek, dan beberapa teman. Istri dan anak Badrus ikut pada umrah mandiri yang ketiga di tahun 2024.

Tags:

Berita Terkait