Mencuri Jutaan Dolar, Mantan Pengacara Real Estat AS Dihukum
Terbaru

Mencuri Jutaan Dolar, Mantan Pengacara Real Estat AS Dihukum

Menyalahgunakan jutaan USD dari kliennya untuk pribadi, mantan pengacara Matthew Allen Dickason akan menjalani hukuman 27 bulan penjara dan dilanjutkan masa percobaan 3 tahun; serta membayar ganti rugi lebih dari 3 juta USD.

Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit
Ilustrasi
Ilustrasi

Mantan founding firma hukum lokal Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (AS) yang berfokus pada hukum real estat divonis bersalah pada bulan Oktober atas tuduhan wire fraud. Kini, telah dijatuhi hukuman. Ia adalah Matthew Allen Dickason telah menyalahgunakan jutaan USD dari kliennya untuk membayar pengeluarannya sendiri. Ia diperintahkan Pengadilan untuk menjalani hukuman 27 bulan penjara dan dilanjutkan dengan masa percobaan 3 tahun; serta membayar ganti rugi sebesar lebih dari 3 juta USD.

"Sebagai seorang pengacara, Dickason (Matthew) bersumpah untuk menegakkan hukum dan mewakili kliennya dengan integritas. Sebaliknya, dia melanggar kepercayaan mereka dan menipu korban yang tidak bersalah. Mudah-mudahan, kejadian ini mengirimkan pesan bahwa FBI akan bekerja keras untuk melindungi warga negara Amerika dan negara lain dalam pasar real estat dari predator yang menyeret perekonomian kita dengan penipuan demi keuntungan pribadi,” ujar Keri Farley selaku Agen Khusus Penanggung Jawab FBI Atlanta seperti diberitakan FOX 5 Atlanta, Selasa (5/3/2024).

Keri melihat "wire fraud" adalah pelanggaran yang dianggap sangat serius oleh FBI terutama ketika korban yang tidak bersalah ditipu. Wire fraud dikenal sebagai jenis penipuan yang melibatkan penggunaan beberapa bentuk telekomunikasi atau internet. "Dalam kasus ini, yang sangat meresahkan adalah kejahatan tersebut didalangi oleh seorang pengacara yang bersumpah untuk menegakkan hukum dan mewakili kliennya dengan integritas," lanjutnya.

Matthew diketahui terlilit hutang karena kesalahannya sendiri dan justru memilih mencuri uang yang dipercaya oleh kliennya. Mantan pengacara yang tinggal di Ohio itu pada akhirnya diputus pengadilan federal terbukti bersalah dan akan membayar kembali utangnya kepada masyarakat di penjara.

Di sisi lain, Tyrone Hardy yang merupakan Acting Special Agent in Charge, Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan AS, Kantor Inspektur Jenderal, Wilayah Tenggara menyatakan bahwa closing attorneys memainkan peran penting untuk semua transaksi real estat di Georgia. Mereka dipercaya untuk melindungi klien selama proses transaksi berlangsung. Oleh karena itu, tindakan Matthew telah melanggar kepercayaan yang diberikan dan menimbulkan risiko.

Turut dilansir Yahoo! News, Matthew bertanggung jawab atas pekerjaan yang dia lakukan untuk mengawasi ratusan transaksi real estat yang berjumlah jutaan USD. Namun alih-alih menuntaskan tugasnya, dia justru mengambil jutaan USD dari kliennya yang sebenarnya ditujukan untuk membeli real estat dan malah memakai dana tersebut untuk utang dan pengeluaran pribadinya. Menutupi aksi liciknya, Matthew kemudian menggunakan dana klien baru untuk menyelesaikan transaksi lama.

“Memalukan jika seorang pengacara menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan oleh kliennya, tapi itulah yang dilakukan Dickason (Matthew). Dia menyalahgunakan jutaan dolar milik kliennya untuk keuntungan pribadinya tanpa peduli bagaimana kliennya akan terpengaruh (dari aksi kejahatannya itu)," ungkap Jaksa AS Ryan K. Buchanan.

Seperti diberitakan US Attorney’s Office Northern District of Georgia, Ryan juga mengatakan Matthew sudah berkelit dalam praktik yang berlangsung panjang dan amat memalukan dalam menyalahgunakan kepercayaan kliennya yang berimbas pada penghukumannya di penjara akibat kejahatan yang dilakukan. “Kantor kami akan terus bekerja sama dengan mitra penegak hukum untuk melindungi masyarakat dari pengacara yang mencuri uang dari kliennya,” tegas dia.

Meskipun ia berusaha menyembunyikan skema penipuannya, aparat menyatakan bahwa Matthew mengunggah informasi penipuan tersebut ke dalam sistem akuntansi firmanya agar tampak seolah-olah firma sedang melunasi hipotek. Tapi bukan itu sebetulnya yang terjadi. Begitu para korban menyadari bahwa mereka ditipu, berulah disadari mereka telah menderita kerugian jutaan USD akibat ulah Matthew.

Tags:

Berita Terkait