John Dussich:
Psikopat Tak Berarti Layak Dihukum Mati
Profil

John Dussich:
Psikopat Tak Berarti Layak Dihukum Mati

Hukuman seharusnya didasarkan pada seberapa berat kejahatan yang dilakukan terdakwa.

MVT/RZK
Bacaan 2 Menit

Apa psikopat bisa disebut gila. Di Indonesia, kegilaan bisa jadi pengurang hukuman karena dianggap tidak bisa mempertanggunjawabkan perbuatan?
Psikopat juga bukan kegilaan. Kalau orang itu sakit jiwa, itu kategori sendiri, disebut psikotik. Hal penting untuk diperhatikan apakah orang ini bisa berpikir secara rasional. Kalau tidak bisa berpikir rasional, maka harus diletakkan di rumah sakit jiwa. Itu bisa jadi dasar pemaaf.

Kalau orang yang terkategori psikopat, perlu ada perlakuan khusus di penjara?
Harusnya diletakkan di penjara terburuk. Keamanan maksimum, dipisahkan dari orang lain karena dianggap mereka agresif, bisa melakukan lagi kejahatan di penjara.

Apa artinya lebih baik tidak mengatur psikopat dalam hukum?
Tidak ada keuntungannya, ini kategori yang unknown (tak dapat dijelaskan, red). Psikolog tidak bisa menjelaskan mengapa orang ini tidak punya emosi, rasa bersalah, sangat agresif, dan lainnya. Kalau di-polygraph, akan terlihat hanya garis datar. Maka disebutlah psikopat. Dan karena tidak bisa dijelaskan, maka tidak bisa pula dicari solusinya secara ilmiah. Karena itu tidak ada keuntungannya mengatur. Tak akan membantu sama sekali.

Bagaimana dengan memperberat bahkan menghukum mati orang seperti ini?
Intinya jangan menghukum berdasarkan label psikologis. Hukuman harusnya hanya diberikan berdasarkan berat ringannya kejahatan yang dilakukannya, bukan karena label psikopat. Bukan karena mereka tak punya rasa bersalah, lalu dihukum mati saja.

Bagaimana di Amerika Serikat?
Banyak orang seperti ini yang dihukum mati, tapi karena memang karena kejahatannya serius. Kebanyakan pembunuh berantai, meski memang tidak semua negara bagian menerapkan hukuman mati. Hal-hal psikologis itu hanya sebagai informasi tambahan dan pertimbangan.

psi·ko·pat n orang yang karena kelainan jiwa menunjukkan perilaku yang menyimpang sehingga mengalami kesulitan dalam pergaulan

[http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php]

Tags: