Pendahuluan

Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.000 pulau dan 108.000 kilometer garis pantai, Indonesia sangat bergantung pada transportasi laut untuk kegiatan impornya.^[1] Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa selama tahun 2021 saja, sekitar 88,05% barang impor Indonesia datang melalui jalur laut dan memiliki total nilai gabungan sebesar USD 172,73 miliar.^[2]

Selain garis pantai yang panjang dan kondisi geografis yang menguntungkan, angkutan laut juga merupakan moda transportasi yang disukai karena merupakan metode paling hemat biaya untuk mengirimkan barang dalam jumlah besar dan dari jarak yang jauh. Selain itu, angkutan laut juga dapat membawa berbagai macam barang, termasuk barang berukuran besar, berat, dan berbahaya, yang jika diangkut menggunakan metode lain menjadi tidak praktis atau terlalu mahal.^[3] Pengangkutan laut juga didukung oleh jaringan pelabuhan dan rute pelayaran global yang memastikan angkutan laut dapat mencapai hampir semua tujuan di seluruh dunia dan menjadikannya pilihan yang serbaguna.^[4]

......