Dilema Hak Moral dan Hak Ekonomi dalam Hak Cipta Lagu
Kolom

Dilema Hak Moral dan Hak Ekonomi dalam Hak Cipta Lagu

Perlu dialog, kerja sama, dan inovasi untuk menemukan solusi holistik yang dapat merangkul kepentingan baik dari segi etika maupun ekonomi.

Bacaan 3 Menit

Performance Rights dalam hak cipta lagu memberikan Pencipta atau pemegang hak cipta kontrol dan kompensasi atas penampilan lagu di berbagai platform, termasuk konser, radio, dan digital. Pengakuan penampilan menjadi bentuk apresiasi, memastikan Pencipta menerima imbalan setiap kali karya mereka diputar.

Meski tantangan hak cipta tetap ada, inovasi seperti blockchain dapat memperkuat sistem pembayaran royalti. Pendidikan dan kesadaran Performance Rights penting bagi pelaku industri musik.

Tantangan utama terjadinya dinamika pertarungan antara hak moral dan hak ekonomi di dunia hak cipta lagu terletak pada upaya untuk menjaga keseimbangan. Di satu sisi ada perlindungan hak moral pencipta lagu. Misalnya pengakuan paternitas dan penghormatan terhadap karya intelektual serta kebutuhan untuk memastikan keuntungan ekonomi yang adil.

Perubahan teknologi digital dan transformasi industri musik memicu ketegangan antara nilai etika dan keuntungan finansial. Solusi inovatif seperti blockchain telah diusulkan untuk meningkatkan transparansi dalam distribusi royalti. Namun, pertarungan antara hak moral dan hak ekonomi tetap menjadi tantangan yang utama.

Perlu dialog, kerja sama, dan inovasi untuk menemukan solusi holistik yang dapat merangkul kepentingan baik dari segi etika maupun ekonomi. Harapannya, dunia hak cipta lagu dapat memberikan penghargaan kepada pencipta lagu secara adil, sambil memastikan kelangsungan dan kemajuan industri musik di era digital ini.

*)Josephine Kartini Natawiria, S.H., M.H. adalah Konsultan Hak Kekayaan Intelektual, pendiri Kartini Djohan Consulting (KDC).

Artikel Kolom ini adalah tulisan pribadi Penulis, isinya tidak mewakili pandangan Redaksi Hukumonline.

Tags:

Berita Terkait