Arfidea Dwi Saraswati: Konsultan Hukum Dunia Tambang
Profil

Arfidea Dwi Saraswati: Konsultan Hukum Dunia Tambang

Ia konsultan bidang hukum pertambangan termuda dari Indonesia dalam nominasi Who’s Who Legal’s Best Mining Lawyers dua tahun berturut-turut.

MvT
Bacaan 2 Menit
Arfidea Dwi Saraswati Best Mining Lawyers versi Who’s Who Legal.<br> Foto: Sgp
.
Arfidea Dwi Saraswati Best Mining Lawyers versi Who’s Who Legal.<br> Foto: Sgp .

Namanya mungkin belum begitu populer di Indonesia. Namun, prestasi yang ditorehkan Arfidea Dwi Saraswati tidak bisa diabaikan begitu saja. Dua tahun berturut-turut, ia masuk sebagai Best Mining Lawyers oleh Who’s Who Legal, sebuah penghargaan bergengsi bagi advokat dan konsultan hukum seluruh dunia.

 

Who’s Who adalah situs internet yang dikelola dan dimiliki sebuah perusahaan riset di London, Law Business Research Ltd sejak tahun 1996. Cakupan riset mereka menjangkau praktik hukum bisnis di sekitar 100 negara.

 

Arfidea menjelaskan, proses pemilihan nominator oleh Who’s Who Legal ini cukup panjang dan berliku. Setidaknya, waktu enam bulan dihabiskan lembaga itu untuk melakukan penelitian terhadap seorang calon nominator.

 

“Penghargaan ini tentu bergengsi, apalagi 80 persen klien kantor saya adalah klien internasional. Mereka sangat percaya dengan nominasi Who’s Who Legal ini,” ujarnya saat ditemui hukumonline usai menjadi pembicara dalam 3rd Regional In-House Lawyers Counsels, di Intercontinental Mid Plaza Hotel, Jakarta, tepat di Hari Kartini, 21 April 2011.

 

Hebatnya lagi, Arfidea merupakan konsultan bidang hukum pertambangan termuda dari Indonesia dalam nominasi itu. Namanya bersanding dengan nama-nama senior semisal Rahmat Soemadipradja, Wiriadinata, Widyawan, dan Yenni Kardono. “Advokat dari Indonesia untuk hukum pertambangan yang dinominasikan tidak sampai sepuluh orang,” jelasnya

 

Hal ini, lanjutnya, juga disebabkan konsultan hukum yang menguasai bidang hukum pertambangan di Indonesia belum terlalu banyak. “Apalagi yang perempuan. Seringkali kalau rapat dengan klien, saya perempuan sendirian” ujarnya.

 

Namun, bagi Arfidea isu kesetaraan jender tidak perlu diperdebatkan untuk profesi konsultan hukum. Selama empat belas tahun berkarir, tidak ada diskriminasi dan kesulitan yang ia rasakan sebagai konsultan hukum, termasuk kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi.

Halaman Selanjutnya:
Tags: