Kecelakaan yang menimpa politikus Setya Novanto cukup menyita perhatian publik. Rupanya, peristiwa itu menjadi inspirasi para pengembang permainan berbasis aplikasi untuk membuat permainan bertema tiang listrik di sistem operasi Android.
Mobil yang ditumpangi Setya Novanto menabrak tiang listrik di daerah Jakarta Selatan, pada Kamis (16/11) malam. Dia mengalami luka di kepala hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Tiang listrik lantas menjadi bulan-bulanan warga net seperti tanda pagar untuk menyelamatkan tiang listrik #SaveTiangListrik sampai meme nasib tiang listrik setelah kecelakaan tersebut.
Segera setelah kecelakaan, seorang warga net membuat akun candaan @TiangListrik_ID, mengatasnamakan tiang listrik yang ditabrak Fortuner yang ditumpangi Setya Novanto. Akun itu sempat mencuitkan kekesalan tiang listrik karena dituding menjadi penyebab kecelakaan.
Seperti diberitakan Antara, setidaknya terdapat enam permainan bertema tiang listrik yang dibuat pada 17 November, sehari setelah Setya Novanto mengalami kecelakaan. Permainan tersebut umumnya menawarkan dua cara bermain yang berbeda, membantu tokoh “Papa” untuk menghindari atau justru menabrak tiang listrik agar mendapatkan poin. Cukup ketik “tiang listrik” di kolom pencarian Google Play Store untuk mencari game tersebut.
(Baca Juga: Setnov Bersedia Tanda Tangani Berita Acara Pencabutan Pembantaran)
Berikut ini adalah beberapa game yang terinspirasi dari “tiang listrik”:
Game | Keterangan |
| Dengan jargon “siapa bilang menabrak tiang listrik gampang?”, game ini meminta pemain untuk menabrak tiang listrik sebanyak mungkin demi mendapatkan poin. Hindari mobil polisi agar tidak “game over”. |
| Sama seperti game yang disebutkan di atas, pemain juga harus menabrakkan mobil ke tiang listrik. Bedanya, yang harus dihindari dari permainan ini adalah bakpao yang tergeletak di jalan. |
| Dalam game yang dibuat oleh Gambir Game Studio ini, pemain harus membantu mobil hitam Papa menghindari tiang listrik yang menghalangi jalan. |
| Seperti judulnya, pemain harus menabrak tiang listrik dan menghindar dari mobil lain yang ada di jalan. |
Seperti diberitakan sebelumnya, Setya Novanto menjalani perawatan di RSCM setelah dipindahkan dari RS Medika Permata Hijau akibat kecelakaan lalu lintas di kawasan Permata Berlian Jakarta Selatan pada Kamis (16/11) malam. Dia tidak menyangka langsung ditahan di rumah tahanan KPK setelah selesai menjalani rawat inap dua rumah sakit itu. Ia dibawa ke gedung KPK pada Minggu (19/11) pukul 23.35 WIB.
(Baca Juga: Diduga Buron KPK Diminta Setya Novanto Serahkan Diri)
Meski menerima penahanan, ia mengaku tetap melakukan perlawanan terhadap proses hukum yang dilakukan KPK terhadap dirinya. "Saya sudah melakukan langkah-langkah (hukum) mulai melakukan SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) di Kepolisian dan mengajukan surat perlindungan hukum kepada Presiden, maupun kepada Kapolri, Kejaksaan Agung, dan saya sudah pernah praperadilan," kata Setya Novanto.
Dia pun menjelaskan mengenai kecelakaan lalu lintas yang dialami sehingga membuat Ketua Umum Partai Golkar ini harus masuk rumah sakit. "Saya dari kemarin memang sudah niat untuk datang bersama-sama DPD (Golkar) pukul 20.00 WIB, tapi saya diminta untuk wawancara di Metro (TV) dan di luar dugaan saya ada kecelakaan sehingga saya selain terluka, terluka berat dan juga di kaki, di tangan, dan juga di kepala masih memar," ujarnya.
Setya Novanto pun membantah disebut mangkir saat dipanggil KPK. "Saya belum pernah mangkir, yang tiga kali saya diundang saya selalu memberikan alasan jawaban karena ada tugas-tugas yaitu menyangkut saksinya saudara Anang, dan saya dipanggil menjadi tersangka baru sekali tahu-tahu sudah dijadikan sebagai penangkapan tersangka," katanya.
Seperti diketahui, Setya Novanto selaku anggota DPR periode 2009-2014 bersama-sama dengan Anang Sugiana Sudihardjono, Andi Agustinus alias Andi Narogong, Irman selaku Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri dan Sugiharto selaku Pejabat Pembuat Komitment (PPK) Dirjen Dukcapil Kemendagri dan kawan-kawan diduga dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu koporasi, menyahgunakan kewenangan kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan sehingga diduga mengakibatkan kerugian keuangan negara atas perekonomian negara sekurangnya Rp2,3 triliun dari nilai paket pengadaan sekitar Rp5,9 triliun dalam pengadaan paket penerapan e-KTP 2011-2012 Kemendagri.
Setya Novanto disangkakan pasal 2 ayat 1 subsider Pasal 3 UU No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atas nama tersangka. (ANT)