Strategi Efektif dalam Mematuhi Ketentuan IPO
Kolom

Strategi Efektif dalam Mematuhi Ketentuan IPO

Setidaknya ada lima strategi efektif dalam mempersiapkan perusahaan yang akan melakukan IPO.

Bacaan 3 Menit
Indra Kusuma Wardani. Foto: Istimewa
Indra Kusuma Wardani. Foto: Istimewa

Pasar modal memiliki peranan penting bagi perekonomian negara. Pasar modal menyediakan alternatif penghimpun dan pengelola dana selain lembaga perbankan bagi investor. Mereka dapat menginvestasikan kelebihan dana yang dimiliki untuk dikelola oleh emiten dengan cara efisien. Prosesnya tanpa harus terlibat langsung dengan perusahaan. Pasar modal juga menjadi perantara antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana.

Penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) ke publik pada dasarnya menjadi solusi bagi perusahaan untuk memperoleh pendanaan. Bisa juga menjadi salah satu strategi perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya dengan didorong adanya penambahan modal dari publik atau masyarakat. Setelah menjadi perusahaan publik, perusahaan akan lebih dikenal oleh banyak orang serta memiliki keharusan untuk keterbukaan. Sebut saja kewajiban seperti menyampaikan laporan keuangan baik kepada investor, publik, maupun kepada BAPEPAM-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan), serta berusaha meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

Baca juga:

Jadi, penawaran saham perdana selain dapat berguna untuk penambahan modal juga dapat memberikan citra baik bagi kredibilitas perusahaan. Manfaat lainnya adalah meningkatkan potensi pasar yang baik bagi perkembangan bisnis perusahaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi efektif dalam mematuhi ketentuan penawaran saham perdana.

Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana dikenal pula dengan istilah perusahaan go public. Ini merupakan bentuk penawaran saham dari perusahaan kepada publik (masyarakat). Perusahaan go public harus terlebih dahulu mencatatkan sahamnya pada PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Go public adalah istilah yang biasa digunakan bagi suatu perusahaan yang menjual dan menawarkan sebagian sahamnya kepada publik melalui bursa efek. Hal ini tentu saja memberi banyak manfaat bagi perusahaan—seperti memberikan tambahan modal bagi perusahaan—sehingga dapat menjadi salah satu strategi dalam mengembangkan bisnisnya. Demi mencapai manfaat itu, setidaknya ada lima strategi efektif yang harus dilakukan oleh perusahaan yang akan melakukan IPO.

Pertama, mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan. Perusahaan perlu membentuk tim internal dan juga menunjuk lembaga dan profesi penunjang untuk membantu persiapan go public. Hal yang harus dikerjakan misalnya menyediakan dokumen yang dibutuhkan untuk disampaikan kepada BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perubahan anggaran dasar dan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham juga harus dipersiapkan. Dokumen yang dimaksud meliputi dokumen perizinan seperti TDP (Tanda Daftar Perusahaan), SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), dan lain-lain. Dokumen terkait aset perusahaan seperti laporan keuangan,opini hukum, dan dokumen pendukung lainnya juga harus dipersiapkan.

Kedua, menyampaikan permohonan pencatatan saham kepada BEI dan pernyataan pendaftaran kepada OJK. Perusahaan yang melakukan IPO akan mengajukan permohonan pencatatan saham kepada BEI. Permohonan ini didahului oleh kepemilikan bukti berupa surat bahwa pernyataan pendaftaran tersebut telah dinyatakan efektif oleh OJK.

Tags:

Berita Terkait