Setyaning Kartika Rini: Pengacara Perempuan Belajar melalui Perubahan
Hukumonline NeXGen Lawyers 2024

Setyaning Kartika Rini: Pengacara Perempuan Belajar melalui Perubahan

Proses riset dan analisa dalam membangun alur kasus persidangan mendorongnya untuk terus belajar hal-hal baru. Menurut Tika, memilih profesi sebagai pengacara sama seperti mengikuti suatu kompetisi maraton yang akan berlangsung untuk seumur hidup.

Tim Hukumonline
Bacaan 4 Menit

Pengalaman hidup mengajarkan satu nilai penting bagi Tika, yakni tetap rendah hati dan tenang dalam menghadapi tantangan. Menurut Tika, alih-alih menjadi beban yang menakutkan, mentalitas tersebut akan membuat setiap proses pembelajaran dalam mengatasi setiap tantangan dan kesulitan menjadi menarik dan menyenangkan. 

Pembelajaran dari perjalanan pengalaman profesional akan membentuk pribadi seseorang. Namun, Tika berpandangan seorang pengacara juga harus meningkatkan kapasitas dirinya dengan mempelajari ilmu dan pengetahuan baru. 

Banyak terlibat dalam sengketa komersial membuatnya sadar bahwa penting bagi seorang pengacara untuk juga memiliki pengetahuan dan perspektif di bidang bisnis. Makanya, pada tahun 2016, Tika memutuskan untuk melanjutkan studi S2 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, joint program dengan IAE Grenoble Perancis. Suatu proses pembelajaran yang tidak mudah namun berhasil ia selesaikan pada tahun 2018. 

Ilmu, keterampilan, dan pengetahuan baru di bidang bisnis dan manajemen ini ternyata sangat bermanfaat bagi profesinya. Pembelajaran ini memberikan kemampuan yang unik dalam menganalisa suatu permasalahan hukum secara lebih komprehensif serta menemukan solusi yang tidak hanya legalistik, tapi juga praktikal. 

Tahun 2024 akan menjadi tahun yang menarik dan penuh dengan tantangan. Iklim politik yang belum dapat diprediksi secara pasti, tapi penuh dengan harapan perekonomian yang lebih baik. Tika memprediksi kondisi ini akan menimbulkan banyak tantangan baru di bidang hukum. Sehingga, tidak ada pilihan lain bagi para pengacara yang ingin memposisikan dirinya sebagai salah satu yang terbaik untuk selalu adaptif dan cekatan dalam mempelajari hal-hal baru. 

Menurut Tika, memilih profesi sebagai pengacara sama seperti mengikuti suatu kompetisi maraton yang akan berlangsung untuk seumur hidup. Tika sadar akan selalu ada hal baru yang penting dan menarik untuk dipelajari. Sama seperti maraton, menjadi pengacara juga dibutuhkan semangat dan daya tahan yang kuat untuk dapat menyelesaikan kompetisi ini. 

Kemampuan beradaptasi, mengatasi kasus yang pelik, dan meningkatkan kapasitas dirinya ini diakui oleh Luky Walalangi. Menurut Luky, Tika memiliki kemampuan analisa yang mumpuni untuk mambantu klien-klien Walalangi & Partners. Kemampuan ini juga disokong kerendahan hati dan sifat Tika yang penuh antusiasme untuk selalu mengembangkan dirinya. Dia juga tidak takut untuk keluar dari zona nyamannya 

Tags:

Berita Terkait