Ramadan 2024 telah usai ditunaikan. Pun pemilihan umum, pemilihan presiden, hingga pengajuan gugatan di Mahkamah Konstitusi. Menyadari telah berlalunya momen yang rawan konflik dan perpecahan, Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Suara Advokat Indonesia ingin merangkul kembali kebersamaan para advokat, lewat penyelenggaraan Halalbihalal Peradi SAI bertema ’Merajut Kasih Sayang, Keadilan, dan Kesatuan’ pada Jumat (3/5) di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat.
Ketua Panitia Pelaksana, Handoko Taslim menyampaikan, halalbihalal merupakan suatu kesempatan yang baik bagi para advokat Peradi-SAI untuk mempererat silaturahmi dan merajut kembali kasih sayang secara seimbang, dengan mempertimbangkan aspek keadilan dan kesatuan.
”Aspek keadilan tidak boleh mendominasi karena kesatuan tidak akan tercapai. Akibatnya, tidak mungkin ada kasih sayang. Demikian pula sebaliknya, jika aspek kesatuan terlalu kuat, tidak akan tercapai rasa keadilan. Mewakili panitia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para undangan yang menyediakan waktu untuk menjaga hubungan baik,” kata Handoko.
Dalam laporan Handoko, sejumlah DPC hadir dalam acara ini, di antaranya dari Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Surabaya, Bogor, Sidoarjo, Tangerang, Bekasi, Ambon, Tanjung Selor, Palembang, Sukabumi, Bandung, Cianjur, Purwokerto, Lampung, Banjarmasin, Jambi, Mataram, Semarang, Kediri, dan DPD Kalimantan Timur. Acara ini juga dihadiri oleh 225 anggota, terdiri atas Komisi Pengawas DPN Peradi-SAI, Dewan Penasihat DPN Peradi-SAI, para ketua, pengurus, dan anggota DPC, hingga Kejaksaan Agung, Kapolri, dan Menkumham.
Advokat Kembali Bersatu
Halalbihalal Peradi-SAI. Foto: istimewa.
Ketua Umum DPN Peradi-SAI, Dr. Juniver Girsang mengungkapkan, ada banyak anggota Peradi-SAI yang terlibat dalam ajang pilpres dan pemilu. Terlepas dari urusan dukung-mendukung paslon berbeda, ia mengingatkan bahwa semuanya telah berlalu. Halalbihalal, diharapkan dapat menjadi momen untuk saling memaafkan, menciptakan keharmonisan, mempererat silaturahmi, dan berbuat baik.
”Sebagai elemen bangsa Indonesia, saatnya kita kembali bersatu, saling memaafkan, dan menerima keberagaman dalam bingkai persatuan dan kesatuan. Setelah adanya putusan MK, perbedaan pilihan, dukungan, yang selama ini menimbulkan riak-riak atau membuat ketidaknyamanan sesama rekan dalam berkomunikasi, kita saling memaafkan. Kiranya kita memberi contoh kepada masyarakat bahwa advokat adalah profesi yang menghormati demokrasi. Kita doakan presiden terpilih dapat menjaga dan menghargai pilihan masyarakat yang memberikan kepercayaan. Membawa bangsa ini lebih baik, khususnya memberikan rasa aman, damai, menghormati hak asasi, dan lebih baik lagi penegakan hukum,” tutur Juniver.
Terdapat satu tradisi unik dari Peradi-SAI, yaitu pelaksanaan perayaan hari raya suatu agama, harus diketuai oleh advokat yang beragama berbeda. Tradisi ini, lanjut Juniver, menunjukkan komitmen Peradi-SAI untuk menyemai semangat keberagaman dalam bingkai persatuan dan kesatuan.