Anggota Parpol yang mengendalikan parlemen akan menjadi pahlawan jika proses Sidang Istimewa memberi jalan keluar bangsa ini mengatasi krisis multi dimensinya. Gus Dur akan menjadi pahlawan kalau secara besar hati mengakui bahwa memimpin negara ini tidak cukup hanya dengan semangat berdemokrasi, tetapi dibutuhkan kemampuan untuk membawa bangsa ini melakukan revolusi budaya guna mengubah dirinya dan mengatasi krisis multi dimensi, dari visi sampai kerja detailnya.
Setiap elemen bangsa ini akan menjadi pahlawan zamannya bila mampu menahan diri dan mendahulukan kepentingan masyarakat luas, dan menyerukan tidak henti-hentinya apa yang dikatakan Sir Nicholas Conyngham Tindal: "whatever is injurious to the interests of the public is void, on the grounds of public policy" .
Atau mungkin setiap dari kita sudah saatnya mengulang dan menggaungkan apa yang dikatakan George Bernard Shaw : "Our laws make law impossible; our liberties destroy all freedom; our wisdom is administered by inexperienced dupes; our power wielded by cowards and weaklings, and our honor false in all its points. I am an enemy of the existing order for good reasons."
Kita butuh pahlawan-pahlawan baru. Mungkin kita bisa mengoreksi Kruschev, "Heroes could choose their destiny", kalau saja kita semua mau berkorban, mengorbankan kehormatan (palsu), tahta, dan harta serta solidaritas (palsu) lingkungan kecil kita. Kalau begitu, mungkin bangsa ini masih bisa diselamatkan.