Migrasi
Tajuk

Migrasi

Perlu sinergi yang baik antara mereka yang ditugasi untuk mendesain dan membangun IKN oleh Presiden Jokowi dan pemerintahan yang baru terpilih tahun 2024 nanti.

Arief T Surowidjojo
Bacaan 6 Menit

(ii) letak ibu kota baru di Kalimantan Timur memungkinkan pemerataan dan percepatan pembangunan ekonomi untuk daerah-daerah timur Indonesia yang selama ini selalu tertinggal;

(iii) mitos bahwa Jawa adalah pusat dari semua keputusan dan kegiatan terpenting hendak dihapus, dengan memposisikan ibu kota baru di Kalimantan Timur yang secara geografis berada di pertengahan Nusantara;

(iv) Kalimantan jauh lebih aman dari semua jenis bencana alam yang selalu menancam Jakarta, yaitu banjir, gempa bumi, tsunami dan letusan gunung; dan

(v) Jakarta yang dibangun dari sisa-sisa peradaban Eropa (Belanda), campur aduk dengan semua budaya yang lebur ke dalam melting pot ini, baik Cina, Arab, Betawi, Sunda dan semua etnis yang ada di Indonesia, sehingga menumbuhkan persepsi “kurang Indonesia”, sehingga ibu kota baru perlu didesain sebagai tempat yang betul-betul mencerminkan ke-Indonesiaan kita.

Kira-kira begitu dasar argumen dari pengambil keputusan dan pemrakarsa serta perencana ibu kota baru. Mereka yang tidak menyukai keputusan ini mengambil sisi lain, yang bisa saja cukup ekstrim:

(i) belum ada kebutuhan mendesak untuk kepindahan ibu kota dari Jakarta yang dianggap masih bisa berfungsi baik beberapa puluh tahun ke depan;

(ii) biaya membangun ibukota baru akan sangat membebani anggaran belanja kita, sementara pada saat ini anggaran lebih dibutuhkan untuk bangkit lebih cepat setelah dihantam pandemi dan resesi panjang;

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait