Menkum HAM Kembali Dicecar Soal Buruknya Lapas
Berita

Menkum HAM Kembali Dicecar Soal Buruknya Lapas

‘Bahkan untuk tidur saja mungkin mereka berdiri.'

Zae
Bacaan 2 Menit
Menkum HAM Kembali Dicecar Soal Buruknya Lapas
Hukumonline

 

Hal tersebut terungkap dalam rapat dengar pendapat antara anggota Komisi III DPR dengan Menteri Hukum dan HAM, Hamid Awaludin, beserta jajarannya di Gedung DPR, Jakarta (22/6).

 

Anggota Komisi III Azlaini Agus mengatakan, kondisi Lapas di berbagai daerah sampai saat ini masih dalam kondisi yang memprihatinkan. Dia mencontohkan kondisi Lapas di Batam yang menurutnya sudah tidak manusiawi. "Kapasitasnya sudah tidak memadai. Bahkan untuk tidur saja mungkin mereka berdiri," ujarnya.

 

Azlaini juga mengingatkan bahwa buruknya kondisi Lapas di Batam ini juga bisa merusak citra Indonesia. Hal ini mengingat lokasi Batam secara geografis dekat dengan negara tetangga, Singapura. Jika negara tetangga melihat itu, bukan tidak mungkin akan ada pernyataan bahwa Indonesia melanggar HAM para narapidana.

 

Komentar senada soal Lapas juga dikemukakan oleh anggota DPR, Jansen Hutasoit. Politisi Partai Damai Sejahtera ini menyoroti buruknya kondisi Lapas di Medan. Misalnya fasilitas air yang sangat minim di salah satu Lapas  Perempuan. Hal serupa menurutnya juga terjadi di Lapas Pontianak.

 

Sebenarnya masalah buruknya kondisi Lapas di Indonesia bukan hal yang baru karena sudah berulang kali diungkit dalam setiap rapat Komisi III dengan Menkum HAM. Hal ini juga yang membuat geram anggota Komisi III, Idrus Marham, karena masalah ini tak kunjung selesai.

 

"Saya minta agar Menteri Hukum mengidentifikasi dulu masalah-masalah apa yang menjadi kendala agar menjadi jelas. Dengan demikian masalah lama ini bisa mencapai penyelesaian," ujarnya.

 

 

Ada "Yanto" dan "Rudi" di LP Perempuan

 

Tahanan bernama Yanto dan Rudi memang agak janggal ditempatkan di Lapas Khusus Perempuan. Namun hal itu memang benar-benar terjadi di salah satu Lapas Perempuan di Indonesia.

 

Tapi jangan salah, meski Yanto dan Rudi ini biasanya untuk nama lelaki, namun keduanya adalah perempuan tulen. Yanto bernama asli Yanti sedang Rudi aslinya bernama Rini. Keduanya memang berfungsi sebagai 'lelaki' di Lapas perempuan itu.

 

Cerita Yanto dan Rudi adalah cara yang dipakai Anggota Komisi III Arbab Papruka untuk mengemukakan bobroknya kondisi Lapas di Indonesia sehingga terjadi hal-hal tersebut. "Kepada saya beberapa narapidana perempuan mengakui bahwa Yanto atau Rudi itu adalah pacar mereka," ujar Arbab.

 

Arbab memang tidak merinci tentang kebobrokan yang dimaksudnya. Yang jelas, menurutnya, Menteri Hukum dan HAM harus melakukan tindakan untuk mengatasi masalah kebobrokan ini.

 

Apalagi, menurutnya, Lapas adalah tempat agar seorang manusia mengalami perbaikan moral. Bukan malah tempat merusak moral.

 

Kelebihan kapasitas

Hamid sendiri di hadapan anggota Komisi III mengakui tingkat hunian narapidana pada beberapa Lapas di berbagai daerah memang sudah melampaui kapasitas.  "Peningkatan cukup tajam terjadi selama kurun waktu 2002-2004 yang tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas hunian," jelasnya.

 

Selama kurun waktu tersebut, menurut Hamid, jumlah penghuni rata-rata naik 13,6 persen setiap tahunnya. Sedangkan penambahan kapasitas hunian dalam periode waktu yang sama hanya 2,95 persen saja.

 

Untuk mengatasi hal tersebut, Hamid mengatakan bahwa sementara ini pihaknya melaksanakan program pemindahan tahanan dari satu Lapas yang padat penghuninya ke Lapas lain yang penghuninya relatif tidak padat. Program ini terutama dilakukan bagi tahanan politik, subversi dan korupsi.

 

Dalam kesempatan itu Hamid juga mengemukakan minimnya jumlah pekerja Lapas dibanding dengan penghuni. Sementara itu untuk meningkatkan kinerja para petugas Lapas yang ada, pihaknya sudah menyampaikan permohonan kepada Departemen Keuangan agar disediakan tunjangan bagi para pegawai Lapas.

Tags: