Keniscayaan Perusahaan Start Up Terjun di Lantai Bursa
Terbaru

Keniscayaan Perusahaan Start Up Terjun di Lantai Bursa

BEI mendorong start up memanfaatkan pasar modal untuk mengembangkan bisnisnya.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit

“Akan ada RPOJK MVS, perusahaan rintisan ini banyak dari gabungan permodalan. Secara permodalan pendiri porsi kecil dibanding investor sehingga agar tidak mengubah visi misi perusahaan maka diadakan pembagian kelas saham. Diharapkan sebelum akhir tahun bisa keluar,” jelas Nurkhamid.

Dia menjelaskan penerapan dual class share dengan MVS merupakan praktik lazim diberlakukan untuk start up di luar negeri. Sebagai contoh, diberlakukan oleh beberapa bursa efek seperti SGX, HKEX, NYSE dan Nasdaq.

Sementara itu, Head of IDX Incubator Aditya Nugraha Adit menyatakan BEI mendorong start up untuk memanfaatkan pasar modal untuk mengembangkan bisnisnya. Dia juga menyampaikan berkaca pada transaksi BUKA bahwa minat pasar modal sangat tinggi saat ini dengan peningkatan investor hingga 50 persen year to date.

“Cermin fundrising dari Buka Lapak bahwa yang besar pun market Indonesia mampu,” jelas Aditya.

Dia menyampaikan dengan perubahan menjadi perusahaan publik maka terdapat berbagai dampak positif. “Dengan jadi perusahaan go-publik maka perusahaan akan meningkat exposure atau coverage media, investor bahkan regulator monitoring. IPO juga membuka akses kerja sama dengan luar negeri. Perusahaan-perusahaan ini juga implementasikan GCG terbaik, lalu terdapat kewajibab komisaris independent, komite audit dan ada kewajiban sampaikan laporan keuangan,” jelas Adit.

Bagi start up yang belum mencatatkan laba, Adit menerangkan perusahaan dapat melakukan IPO. Asalkan, perusahaan tersebut memiliki minimum revenue Rp 40 miliar dan market cap Rp 200 miliar.

CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin menerangkan bahwa start up jangan takut untuk memanfaatkan instrumen pasar modal. Dia mengatakan para regulator mendorong start up menggunakan pasar modal dalam pengembangan bisnis. Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa investor pasar modal sangat tinggi antusiasme terhadap perusahaan start up menginginkan melantai di bursa efek.

Kegiatan ini juga diisi oleh pembicara lain yaitu Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank OJK, Bambang W Budiawan, Direktur Utama PT Cashlez World Wide Tbk dan Kepada Divisi Invesment Banking Capital Market 2 Mandiri Sekuritas, Primonanto Budi Atmojo.

Tags:

Berita Terkait