Empat Alasan Lawfirm Indonesia Pekerjakan Advokat Asing
Utama

Empat Alasan Lawfirm Indonesia Pekerjakan Advokat Asing

Dari membesarkan pasar hingga belajar etos kerja.

Tri Yuanita Indriani
Bacaan 2 Menit
Sejumlah advokat asing saat mengikuti ujian PERADI. Foto: RES.
Sejumlah advokat asing saat mengikuti ujian PERADI. Foto: RES.

Advokat asing bukan hal baru yang kita temui di dunia praktisi hukum di Indonesia. Setidaknya, sudah sepuluh tahun pula organisasi advokat Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) mengeluarkan kebijakan tentang pemberian rekomendasi agar para ekspatriat ini dapat bekerja di kantor-kantor hukum milik orang Indonesia.

Tak hanya kabar lawfirm Indonesia yang banyak berafiliasi dengan lawfirm asing, kedudukan advokat asing pun kembali ramai dibicarakan. Hal ini dikarenakan semakin dekatnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai akhir tahun 2015.

Lalu, apa alasan firma hukum Indonesia mempekerjakan advokat asing? Berikut adalah empat alasan lawfirm di Indonesia mempekerjakan advokat asing, berdasarkan hasil wawancara hukumonline dengan partner-partner pada firma besar di ibukota:

1.    Untuk Membesarkan Pasar

Partner Hanafiah Ponggawa & Partners (HPRP) Constant Ponggawamengatakan salah satu alasan lawfirm Indonesia mempekerjakan advokat asing adalah untuk keperluan target market. “Yang paling utama itu untuk marketing reasons. Untuk membesarkan pasar,” ucapnya melalui sambungan telepon, Kamis (4/6).

Kerja sama dengan advokat asing ini menjadi satu keuntungan bagi lawfirm, sebab ada jaringan-jaringan yang dapat diperkuat oleh mereka. Apalagi, saat ini, ada model kerja sama yang baru, yakni bekerja sama langsung dengan lawfirm asing, bukan lagi advokat secara personal.

Alasan target market ini juga diamini oleh Partner pada Arfidea Kadri Sahetapy-Engel Tisnadisastra (AKSET) Mohamad Kadri. Disampaikan oleh Kadri, advokat asing yang notabenenya direkrut untuk membidangi hukum perusahaan, menjadi penarik bagi klien-klien asing yang berbisnis di Indonesia.

“Klien-klien asing yang punya bisnis di sini, itu masih membutuhkan orang yang mukanya, atau bahasanya, atau pendekatannya sama dengan mereka,” tutur Kadri.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait