Difabel Penglihatan, Begini Tips Rayhan Sukses Lulus Sarjana Hukum IPK 3,9
Utama

Difabel Penglihatan, Begini Tips Rayhan Sukses Lulus Sarjana Hukum IPK 3,9

Skripsi sudah tuntas di semester tujuh kuliah. Selama studi aktif berorganisasi mulai dari unit kegiatan eksekutif hingga unit kegiatan ilmiah mahasiswa.

Normand Edwin Elnizar
Bacaan 3 Menit

Rayhan bahkan mengaku masih menyempatkan waktu menonton pertandingan sepak bola di sela aktivitas studi. “Nonton sepak bola dengan bantuan komentator. Itu udah seru banget,” ujarnya sambil tertawa. Rayhan menjadi fans Chelsea sejak klub itu menjadi juara Liga Champions 2012. Kala itu, Rayhan sudah menonton pertandingan sepak bola dengan bantuan komentator.

2. Kalau bisa sekarang, kenapa harus nanti?

“Dikerjakan sekarang atau nanti kan tetap harus lima bab juga. Jadi daripada nanti mepet yang akan nambah banyak tekanan, saya pilih kerjakan segera dengan waktu yang lebih longgar,” kata Rayhan. Prinsip ini menjadi alasan Rayhan memulai pengerjaan skripsinya tanpa menunda-nunda.

3. Jangan cari masalah buat topik skripsi

Hal menarik dari skripsi Rayhan adalah berkaitan langsung dengan pengalamannya. “Saya memilih masalah yang memang sudah ada di sekitar saya, bukan ‘mencari’ masalah hanya karena mau dijadikan skripsi. Jangan masalahnya nggak ada, tapi malah dipermasalahkan,” ujarnya. Ia mengaku terbantu oleh Hukumonline saat memilih topik skripsinya.

“Untungnya, jadi yakin banget itu benar-benar ada masalah hukum karena ada ulasan dari Hukumonline. Ada konten kerangka hukum pemilu bagi disabilitas, lengkap dari Hukumonline,” Rayhan menjelaskan. Ia menggunakan aplikasi program pembaca layar yang membantunya membunyikan konten visual dalam suara saat menelusuri internet.

Penilaian Objektif

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ahmad Tholabi Kharlie memastikan capaian Rayhan dinilai secara objektif. Rayhan menuntaskan studi dengan bobot ujian dan penilaian yang sama dengan mahasiswa lainnya yang bukan difabel.

“Kami hanya menyesuaikan metode pembelajaran dan teknis ujian, selebihnya tidak ada penurunan standar dengan alasan dia difabel. Kami akui kemampuannya memang di atas rata-rata,” kata Guru Besar Hukum Islam ini kepada Hukumonline saat diwawancarai secara terpisah.

Rayhan mengaku tidak punya rencana karier jelas saat memulai studi hukum. Namun, selepas lulus sarjana hukum saat ini sudah jelas apa sasaran kariernya. Saat diwawancara, Rayhan dengan rendah hati meminta didoakan lulus seleksi masuk program studi magister di Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang akan diikutinya dalam waktu dekat. “Saya ingin jadi dosen hukum, tepatnya ingin seperti pakar-pakar hukum tata negara yang saya kagumi,” katanya mantap.

Tags:

Berita Terkait