Curahan Hati Bagir Manan di Hari Perpisahan
Usia Pensiun Hakim Agung:

Curahan Hati Bagir Manan di Hari Perpisahan

Saya telah didzalimi oleh orang-orang itu.

Ali
Bacaan 2 Menit

 

Sayang, Bagir enggan langsung tunjuk nama. Pokoknya mereka semua, ujarnya. Bagir juga memastikan tidak perlu melaporkan ke polisi seputar fitnah yang dia terima. Mudah-mudahan mereka sadar bahwa ini bulan puasa, dan kebetulan mereka adalah orang-orang Islam, ujarnya. 

 

Sekedar mengingatkan kritikan pedas penolakan usia pensiun 70 tahun baru-baru ini datang dari sejumlah mantan hakim agung. Para mantan hakim agung yang mengeluarkan pernyataan sikap itu adalah Bustanul Arifin, Bismar Siregar, Adi Handoyo, Banjamin Mangkoedilaga, Arbijoto, dan Laica Marzuki. Para sesepuh ini menilai tak pernah ada dalam sejarah, Ketua MA mengusulkan perpanjangan usia pensiun. Walau RUU MA itu diajukan pemerintah, mereka menduga perpanjangan usia pensiun hakim agung itu berasal dari pimpinan MA. 

 

Selain mereka, kritikan juga datang dari 13 pakar Hukum Tata Negara. Mereka antara lain Amzulian Rifai (Universitas Sriwijaya), Yohanes Usfunan (Universitas Udayana Denpasar), Bambang Widjojanto (WSA Law Office), John Pieris (Universitas Kristen Indonesia), Irman Putra Sidin (Universitas Indonusa Esa Unggul), Herlambang Perdana (Universitas Airlangga), Marwan Mas (Universitas 45 Makassar), Zainal Arifin Mochtar (Universitas Gajah Mada), Saldi Isra (Universitas Andalas), dan Iwan Satriawan (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).

 

Hari terakhir

Bagir sepertinya tak mau lagi berpolemik terkait usia pensiun itu. Ia bahkan telah mendeklarasikan bahwa, hari ini merupakan hari terakhirnya di MA. Kepada para wartawan, hari ini adalah hari terakhir saudara menemui saya di MA, tuturnya. Baik sebagai hakim agung maupun sebagai Ketua MA. Ia mengatakan sampai tanggal 5 Oktober, gedung MA tutup, karena libur dan cuti bersama untuk lebaran.

 

Begitu karyawan MA masuk, pada 6 Oktober, itulah hari pensiun Bagir. Ia pun sudah menunggu keputusan Presiden mengenai pensiunnya. Bagir memang telah memberitahukan kepada Presiden terkait pensiunnya sudah sejak enam bulan lalu.

 

Namun, perkembangan RUU MA di DPR memang tak bisa diprediksi. Bisa saja RUU MA diketok pada tanggal 6 Oktober, tepat saat Bagir pensiun. Namun, Bagir tak mau berandai-andai. Lagipula, menurutnya MA tidak pernah mencampuri proses politik. UU adalah salah satu prosesnya (politik,-red) kita tidak mencampuri, tuturnya.

 

Seandainya, RUU itu disahkan tepat diakhir pensiunnya, Bagir sepertinya sudah tak berniat kembali lagi. Tanggal 6 pun itu sudah hari pensiun saya. Saya tidak mau nanti ada polemik lagi, katanya. Karenanya, sikap Bagir untuk tak berkiprah di MA sepertinya sudah bulat. Sikap ini untuk hari ini, besok, dan seterusnya. Saya tidak pernah punya sikap yang sejam dua jam, pungkasnya.

Tags: