Inkonstitusionalitas Ambang Batas Parlemen 4 Persen dan Dampaknya terhadap Konversi Suara

Inkonstitusionalitas Ambang Batas Parlemen 4 Persen dan Dampaknya terhadap Konversi Suara

Ambang batas parlemen jelas memiliki dampak terhadap konversi suara sah menjadi jumlah kursi DPR, yang berkaitan dengan proporsionalitas hasil pemilu. Pada Pemilu 2024 potensi suara yang tidak dapat dikonversi bisa mencapai 18 persen dari suara sah nasional.
Inkonstitusionalitas Ambang Batas Parlemen 4 Persen dan Dampaknya terhadap Konversi Suara
Ilustrasi nomor urut partai politik. Foto: RES

Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis (29/2/2024) memutuskan bahwa ketentuan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4% suara sah nasional yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) tidak sejalan dengan prinsip kedaulatan rakyat, keadilan pemilu, dan melanggar kepastian hukum yang dijamin oleh konstitusi.

Dalam Putusan Nomor 116/PUU-XXI/2023 tersebut, MK menyebutkan bahwa ambang batas parlemen konstitusional sepanjang tetap berlaku dalam Pemilu DPR 2024 dan konstitusional bersyarat untuk diberlakukan pada Pemilu DPR 2029 dan pemilu berikutnya.

“Menyatakan norma Pasal 414 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum adalah konstitusional sepanjang tetap berlaku untuk Pemilu DPR 2024 dan konstitusional bersyarat untuk diberlakukan pada Pemilu DPR 2029 dan pemilu berikutnya sepanjang telah dilakukan perubahan terhadap norma ambang batas parlemen beserta angka atau prosentase ambang batas parlemen dengan berpedoman pada persyaratan yang telah ditentukan,” ujar Ketua MK Suhartoyo saat membacakan amar putusan.

Pasal 414 ayat (1) UU Pemilu sendiri mengatur, “Partai Politik Peserta Pemilu harus memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit 4% (empat persen) dari jumlah suara sah secara nasional untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPR”.

Masuk ke akun Anda atau berlangganan untuk mengakses Premium Stories
Premium Stories Professional

Segera masuk ke akun Anda atau berlangganan sekarang untuk Dapatkan Akses Tak Terbatas Premium Stories Hukumonline! Referensi Praktis Profesional Hukum

Premium Stories Professional